Perawatan Diri

5 Jenis dan Cara Merampingkan Perut yang Buncit!

Mengalami kondisi dimana perut kamu besar atau buncit, adalah hal yang membuat percaya diri berkurang dan bahkan kita tak nyaman untuk melakukan aktivitas-aktivitas seperti berlari dan memanjat tangga. Kamu pasti butuh cara merampingkan perut buncit.

Perut buncit bisa dialami siapa saja, entah orang gemuk maupun kurus. Perut buncit, adalah kondisi yang menggambarkan baik tidaknya kesehatan seseorang. Yang kamu butuhkan adalah cara merampingkan perut buncit yang efektif, tapi kenali dulu 5 jenisnya berikut ini.

Beragam Jenis Perut Buncit

Gambar: Fimela.com

Berbeda jenis perut yang buncit, maka berbeda pula cara mengatasi atau merampingkannya. Kamu perlu mengenali jenis-jenisnya berikut terlebih dahulu. Tips berikut bukan hanya berlaku untuk cewek saja, tapi pria juga.

Buncit Bergelambir

Gambar: IDNTimes

Kondisi perut buncit yang bergelambir adalah keadaan yang menandakan gaya hidup dan pola makanmu harus diperbaiki. Biasanya, ciri-ciri buncit ini adalah perut yang membentuk lipatan dan meluber ke samping tidak hanya ke depan. Penyebabnya antara lain pola hidup yang jarang gerak.

Penyebab yang dimaksud misalnya seperti sehari-harinya jarang bergerak atau terlalu sering duduk di kantor. Juga terlalu sering mengonsumsi gula karbohidrat yang berlebihan, atau faktor lainnya terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Cara mengatasinya:

  • Berhentilah mengonsumsi minuman alkohol untuk tujuan mabuk.
  • Perbaiki pola makan, hindari makanan sarat gula dan karbohidrat olahan seperti cookies dan roti tawar putih.
  • Pilihlah pola makan dengan perbanyak daging rendah lemak, pilihlah konsumsi sayur-sayuran serta sumber lemak sehat.
  • Hal terpenting, adalah kamu wajib untuk banyak melakukan aktivitas yang membuat tubuh tak kaku seperti berolahraga. Sederhana saja, lakukan olahraga jalan kaki, squat, dan push up setidaknya 3 kali seminggu atau rutin setiap hari.

Buncit Bundar dan Kencang

Gambar: IDNTimes

Jenis perut buncit berikutnya ini adalah keadaan yang menandakan bahwa yang mengalaminya sedang dalam kondisi stres. Ciri-cirinya adalah buncit yang hanya terkonsentrasi di sekitar pusar, perut buncit kencang dan tebal.

Selain itu, penyebab lainnya adalah karena terlalu sering melewatkan waktu makan, minum terlalu banyak kopi, sindrom iritasi usus, dan terlalu banyak ngemil makanan tak sehat seperti keripik kentang.

Cara merampingkan perut buncit jenis ini:

  • Berhentilah begadang kecuali malam minggi. Tidurlah lebih cepat di hari biasanya. Tingkatkan kualitas tidur untuk mendukung produksi hormon leptin yang mengatur metabolisme dan nafsu makan.
  • Relaksasi tubuhmu sebelum tidur. Misalnya dengan berendam air hangat atau meditasi. Kurangi juga konsumsi kafein di malam hari.
  • Jangan memfosir tubuhmu saat berolahraga terutama kardio. Karena jika berlebihan dapat meningkatkan hormon kortisol.
  • Tingkatkan asupan magnesium dalam makananmu, karena magnesium adalah mineral yang membuat tubuh relaks, banyak tergantung sayuran hijau dan kacang-kacangan.
  • Coba lakukan yoga sebagai sarana berolahraga sekaligus mendapat ketenangan pikiran agar terhindar dari stres.


Perut Buncit Pada Tubuh Kurus

Gambar: IDNTimes

Poin berikutnya adalah keadaan tubuh yang sebenarnya adalah tubuh kurus, namun perut bagian bawah buncit. Yang semacam ini, biasanya disebabkan oleh kurang sehatnya rutinitas sehari-hari.

Pada seorang ibu, kondisi ini biasanya disebabkan karena baru melahirkan. Maka dari itu, disarankan untuk melakukan olahraga ringan di rumah seperti sit-up atau squats. Cara merampingkannya:

  • Makan makanan sehat dan perbanyak konsumsi serat. Sayur-sayuran hijau, roti gandum dan sumber-sumber serat lain perlu kamu santap.
  • Stop lakukan squats, bisa jadi kamu melakukannya dengan salah sehingga terlalu membebani tulang belakangmu. Gantikan squats dengan planking.
  • Jangan terlalu memforsir salah satu bagian tubuh saja saat berolahraga. Cobalah circuit training yang bisa melatih seluruh bagian tubuh secara seimbang.
  • Minum air yang banyak dan pilihlah makanan yang mudah dicerna seperti sayuran hijau dan protein light.

Perut Buncit Setelah Brojol

Gambar: IDNTimes

Untuk wanita, perut yang tetap buncit setelah melahirkan bisa jadi pertanda lemahnya otot panggul. Maka dari itu, ada baiknya untuk beristirahat selama 2 sampai 3 bulan setelah melahirkan sebelum kamu bisa mulai melakukan aktivitas berolahraga dan banyak bergerak.

Sembari itu, inilah tips untuk cara merampingkan perut buncit tersebut:

  • Banyak konsumsi minyak ikan
  • Rutin untuk mengonsumi lemak sehat, seperti kacang-kacang, minyak sayur, dan minyak zaitun. Lemak sehat membantumu mengurangi kelelahan.
  • Lakukan olahraga Kegel
  • Tarik masuk otot perutmu, ini adalah olahraga yang bagus untuk otot perut tanpa terlalu membebaninya.
  • Jangan lakukan squat dan sit-up langsung setelah melahirkan, tunggu sampai kamu telah benar-benar pulih.
  • Tidur siang dan lakukan peregangan sebelum tidur, hormon tidur akan memperkuat pembakaran lemak.

Makin Hari Makin Buncit

Gambar: IDNTimes

Terakhir, ada tipe perut buncit yang semakin hari maka akan semakin buncit. Hal ini biasanya terjadi akibat adanya alergi terhadap makanan ataupun masalah pencernaan yang lamban. Ini cara mengatasinya:

  • Hindari makanan yang memang penyebab alergi. Rata-rata makanan yang mengandung gluten, alkohol dan ragi bisa memincunya.
  • Pilihlah makanan yang banyak mengandung sayur, daging, ayam dan ikan. Kurangi konsumsi roti selama 2 minggu dan lihat apakah perutmu mengempis.
  • Jangan lewatkan sarapan. Jadikan waktu sarapan sebagai waktu makan utama
  • Konsumsi prebiotic seperti yogurt dan minuman prebiotic. Kamu juga bisa menyantap kubis, bawang merah atau bawang putih.
  • Latihan pernapasan. Lakukan latihan ini tiap pagi: berbaring terlentang, relakskan tubuhmu sepenuhnya dan tarik dan hembuskan napas dalam-dalam sebanyak 10 kali. Setelah sarapan pergilah berjalan kaki untuk olahraga ringan.

Ada penyebab-penyebab perut buncit dari salah satu jenis tadi yang sekarang sedang menghantuimu? Nah kamu, hati-hati yo. Lebih baik lakukan pencegahan, karena itu lebih baik dari pada mengobati.


Referensi: IDNTimes Lifestyle

Artikel ini terakhir kali diubah pada 22 Juni 2019 9:48 pm

Bagikan