Kesehatan

Begini Cara Membedakan Makanan Berbahaya dan yang Aman, Hati-Hati Beli Takjil!

Mengetahui tentang cara membedakan makanan berbahaya dan yang aman, adalah salah satu hal yang sangat-sangat penting ketika ingin berbelanja makanan untuk dikonsumsi di pasaran.

Hampir setiap tahun di bulan puasa, penjualan curang selalu terjadi. Tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya, para pedagang melakukan berbagai cara agar mendapatkan keuntungan tersendiri! Seperti tega mencampurkan zat kimia berbahaya ke dalam kandungan makanan.

Biasanya, hal seperti itu dilakukan untuk membuat makanan kadaluarsa agar terlihat masih layak konsumsi, tak dikenali dan bisa dijual kembali.

Hal-Hal yang Wajib Kamu Perhatikan Ketika Belanja Makanan!

Dalam membedakan makanan yang berbahaya dan tak layak konsumsi lagi, kamu harus bisa membedakan apakah sebuah makanan itu mengandung bahan berbahaya berupa Formalin atau Boraks.

Penting! Cara Mengenali Makanan Berbahaya

Jangan seolah-olah tak peduli dan menganggap Formalin dan Boraks tak begitu berbahaya. Ketahuilah, keduanya sebenarnya biasa digunakan untuk mengawetkan mayat. Nah, disalahgunakan ke makanan? Gila.

Mengenali Makanan Mengandung Formalin:

  • Mie basah: jika disentuh dan ditarik tidak akan lengket. Mi juga akan lebih tahan ketika dibawa dengan kasar karena mi lebih kenyal dan tidak mudah rusak. Masa kadaluasa juga jauh lebih lama.
  • Tahu: jika dilihat dari teksturnya, tahu yang mengandung formalin akan memiliki tekstur yang begitu keras, terlalu kenyal namun tidak padat. Selain itu, tahu juga akan lebih tahan lama.
  • Ikan: jika warna insan ikan pada umumnya merah segar, kali ini anda akan menjum[pai ikan dengan warna insan yang terlampau merah. Begitu pula dengan warna dagingnya yang terlalu putih dan bersih. Untuk aromanya sendiri tidak tercium aroma amis khas ikan, sekalipun ikan tersebut sudan beberapa hari mati.

Kemudian jika disentuh makan ikan akan jauh lebih keras dan kenyal. Begitupun jika dipatahkan akan lebih sulit. Dan ciri yang paling jelas adalah ikan tidak akan dihinggapi lalat satu pun.



  • Bakso: tekstur bakso akan sangat kenyal, padahal menggunakan bahan campuran tepung tapioca yang tidak terlampau banyak. Begitupun dengan permukaan bakso yang terlalu kencang. Dan yang terakhir, bakso juga tidak akan mudah rusak serta tidak dihinggapi lalat.

Mengenali Makanan Mengandung Boraks:

  • Mie basah: sama seperti mi basah yang mengandung formalin, mi basah yang mengandung boraks juga akan lebih tahan lama dan tidak mudah putus. Dan untuk teksturnya terlampau kenyal dan tidak lengket.
  • Lontong: ya, makan tradisional ini juga sering kali dijumpai mengandung boraks, dimana lontong yang mengandung boraks akan memiliki ciri aroma yang terlampau tajam. Dan untuk rasanya sendiri ada rasa getir dengan perpaduan rasa gurih yang berlebihan.
  • Kerupuk: jenis kerupuk yang banyak mengandung boraks adalah kerupuk gandum atau bahkan kerupuk udang. Untuk ciri-cirinya sendiri adalah teksturnya yang begitu lembut dan ketika sudah digoreng akan sangat renyah. Dan apabila anda memakan kerupuk dalam jumlah banyak maka akan menimbulkan rasa getir.

Selain dengan mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung formalin dan boraks di atas, anda juga bisa mencoba cara mengetahui makanan yang mengandung formalin dan boraks dengan menggunakan kunyit kertas saring dan tusuk gigi.

Cara Cek Makanan Mengandung Formalin atau Boraks:

Poin utama kita yaitu cara membedakan makanan berbahaya dan yang aman adalah sebagai berikut:

  • Pertama buat larutan kunyit
  • Kemudian masukkan kertas saring ke dalamnya.
  • Setelah itu ambil dan keringkan kertas.
  • Di sisi lain, panaskan air dengan potongan makanan yang ingin anda uji.
  • Setelah itu tetesi kertas saring yang sudah anda keringkan tadi dengan air rebusan makanan.

Hasil:

Jika warna kertas berubah menjadi merah bata, maka dapat disimpulkan jika makan mengandung boraks. Namun jika warna kertas tidak berubah makan makanan tidak mengandung boraks. Tetap waspada dan utamakan kesehatanmu. Ingat ya, ini penting! Demi kesehatan kamu dan keluarga.


Referensi: Agroindustri ID

Artikel ini terakhir kali diubah pada 20 Mei 2019 10:36 pm

Bagikan